Pagar Hijau Pantura Jateng 1,3 Juta Mangrove Raih Rekor MURI

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menerima plakat rekor MURI dari Kepala Divisi MURI Semarang Ari Andriani, didampingi Bupati Kendal Dyah Kartika, dalam acara penanaman mangrove di pesisir Kendal.

Pemprov Jateng Raih Rekor MURI untuk Penanaman Mangrove Terbanyak, Upaya Tangguh Cegah Abrasi

Kendal, PENDIDIKANNASIONAL.ID – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menorehkan prestasi nasional dengan menerima penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) untuk kategori “Pemrakarsa Penanaman Mangrove Terbanyak Secara Serentak”. Rekor ini dicapai melalui program unggulan Mageri Segoro (Menanam Mangrove untuk Selamatkan Laut), yang dilaksanakan serentak di 17 kabupaten/kota sepanjang 973 kilometer garis pantai utara dan selatan Jawa Tengah, Rabu (15/10/2025).

Penghargaan diserahkan langsung oleh Kepala Divisi MURI Semarang, Ari Andriani, kepada Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, SH., S. St., M.K., dalam acara yang berpusat di dua lokasi di Kabupaten Kendal, yakni Pesisir Pantai Muara Kencana, Desa Pidodo Kulon, dan Pesisir Pantai Kinasih, Desa Margorejo.

Jajaran Forkopimda, bersama-sama masyarakat
Jajaran Forkopimda ketika bersama-sama masyarakat

Kegiatan kolosal ini tidak hanya melibatkan jajaran pemerintah daerah dan Forkopimda, tetapi juga menggaet 12 perusahaan industri, LSM, mahasiswa, serta masyarakat umum, menandakan komitmen kolektif yang kuat dalam menjaga lingkungan pesisir.

Dalam sambutannya, Gubernur Ahmad Luthfi menjelaskan bahwa program Mageri Segoro adalah aksi nyata dan berkelanjutan untuk mencegah abrasi dan erosi di pesisir Jawa Tengah.

Gubenur Jawa Tengah ketika memberikan sambutanya
Gubenur Jawa Tengah, Komjen Pol ( P) Drs. Ahmad Lutfi, SH., S, St. MK., ketika memberikan sambutanya pada kegiatan penanaman serentak pohon mangrove

“Ini adalah penanaman pada kuartal ketiga. Sudah tertanam 1,3 juta bibit mangrove di sepanjang pantai utara dan selatan,” tegas Gubernur Luthfi. “Ke depan, program ini akan terus berjalan dengan melibatkan Muspida, Forkopimda, seluruh elemen masyarakat, komunitas, TNI/Polri, pelajar, hingga BUMD dan BUMN. Hasilnya mungkin tidak langsung kita rasakan sekarang, tetapi ini adalah investasi untuk masa depan, membangun ‘pagar hijau’ bagi pantai Jawa Tengah.”

Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, SE., MM., menekankan bahwa Mageri Segoro bukan sekadar penanaman, tetapi juga upaya meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat.

Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, SE., MM.,
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, SE., MM.ketika memberikan sambutanya

“Kegiatan ini sangat penting untuk memperkuat perlindungan pantai sekaligus menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga laut. Upaya kita akan berhasil jika seluruh stakeholder bersinergi melakukan langkah nyata yang berkelanjutan,” ujar Bupati Kartika.

Keprihatinan akan kondisi pantai menjadi pendorong utama program ini. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kendal, Aris Irwanto, menyatakan bahwa kegiatan ini adalah momentum yang tepat menanggapi ancaman abrasi dan banjir rob (Rob) yang kian mengkhawatirkan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kendal
Kepala Dinas Lingkungan Hidup ( DLH ) Kabupaten Kendal, Aris Irwanto mengikuti kegiatan tersebut

“Ini salah satu momentum tepat pada saat keprihatinan abrasi terjadi di mana-mana, meluapnya rob, dan masuknya air laut ke daratan. Ini merupakan keprihatinan kita bersama,” kata Aris. “Sekarang ketinggian air laut bisa mencapai 170 cm. Mustahil kita memagari laut. Karena itu, kami berharap masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan sebelum bencana yang lebih parah terjadi.”

Apresiasi tinggi juga datang dari legislatif. Ketua Komisi C DPRD Kendal, Sisca Meritania, SH., mengapresiasi antusiasme masyarakat dalam kegiatan ini.

Ketua Komisi C DPRD Kendal ketika di lokasi
Ketua Komisi C DPRD Kendal, Sisca Meritania, SH ketika di lokasi

“Saya berterima kasih kepada warga dan komunitas peduli lingkungan yang hadir dengan antusias. Ini merupakan bentuk nyata kepedulian kita, khususnya masyarakat Kendal, dalam menjaga alam,” ujarnya.

Program Mageri Segoro tidak hanya tentang mencatat rekor, tetapi juga memiliki nilai edukasi yang tinggi. Hutan mangrove dikenal sebagai ekosistem yang memiliki multi-manfaat:

Baca Juga :  https://pendidikannasional.id/daerah/polsek-batu-jadi-jantung-layanan-publik-ini-inovasi-terbaru-polres-batu/

Lihat Juga :  https://youtube.com/@pendidikannasionaltv?si=7MptnqLVlhZi45vk

1. Pelindung Alami Pantai: Akar mangrove yang kokoh mampu meredam gelombang dan angin laut, sehingga efektif mencegah abrasi dan erosi.

2. Penahan Badai dan Tsunami: Vegetasi mangrove dapat mengurangi energi gelombang besar, termasuk gelombang tsunami, melindungi pemukiman di belakangnya.

3. Penyimpan Karbon: Mangrove menyimpan karbon 4-5 kali lebih banyak daripada hutan tropis daratan, berkontribusi signifikan dalam mitigasi perubahan iklim.

4. Habitat Biodiversitas: Menjadi rumah bagi berbagai jenis ikan, kepiting, burung, dan biota laut lainnya, yang mendukung produktivitas perikanan.

5. Pencegah Intrusi Air Laut: Rakit akar mangrove membantu menyaring air asin, mencegahnya mencemari air tanah daratan.

Dengan diraihnya rekor MURI ini, Pemprov Jateng berharap dapat menginspirasi daerah lain dan semakin mendorong partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat dalam membangun ketahanan lingkungan pesisir untuk generasi mendatang.

 

( Mul ). 

Array
Related posts
Tutup
Tutup